Di HPN Waterpark Cluring, Eksekutif, Legeslatif, Wartawan, LSM, Ormas Melebur Jadi Satu

Kabaroposisi.net (Banyuwangi)

Di Taman Wisata Water Park Cluring Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi, 29/02/2020. Digelar acara dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) Ke-74 oleh suatu komunitas wartawan yang menamakan diri Jurnalis Karang Semanding (JKS).

Bacaan Lainnya

Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari unsur Forpimda Banyuwangi, Perwakilan Danlanal, Anggota DPRD, unsur Forpimka Cluring, Kepala Desa, LSM dan Ormas, Wartawan dari berbagai media dan organisasi media se Banyuwangi. Tampak pula kehadiran Ketua PWI Banyuwangi Sabarudin Yusuf  dan dr. Taufiq selaku Ketua Dewan Kesenian Belambangan.

Pra acara sajian hiburan Tari Daerah dan Musik Live, yang setelahnya dilanjutkan dengan penyerahan santunan kepada anak yatim dan kaum duafa. Acara formal ditandai dengan pembacaan ayat suci Alqur’an dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Yang kemudian Iman Ashari selaku Ketua Panitia Penyelenggara acara memberikan kata sambutan penghormatannya.

“Peringatan Hari Pers Nasional Ke 74 yang kami gelar di Waterpark Cluring ini tak lain dimaksutkan demi membangun tali silaturrahmi, kekompakan untuk berkontribusi bersama-sama demi Pembangunan di Banyuwangi. Karena akhir-akhir ini wartawan di Banyuwangi hampir terpecah belah akrena kondisi tertentu. Oleh karena itu HPN kali ini sengaja angkat tema Setetes Tinta Sejuta Manfaat, Menuju Wartawan Bersatu Banyuwangi Maju,” lontar Imam dari atas mimbar disambut aplouse hadirin.

Pada kesempatan itu diberi kesempatan pula kepada Ketua PWI Banyuwangi Sabarudin Yusuf untuk berkenan memberikan kata sambutan. Terkutip sebagian ungkapan dalam sambutannya Sabarudin Yusuf menyampaikan,

“Tugas Jurnalistik dilindungi oleh undang-undang yaitu undang-undang Pers No. 40 Tahun 1999. Kinerja wartawan bersifat lekspesialis, jadi karena lekspesialis atau bersifat khusus. Kawan-kawan wartawan juga harus bersifat khusus, yaitu sesuai kode etik jurnalistik yang dalam satu pasal disebutkan bahwa wartawan Indonseia bersifat independen”, ungkapnya.

Diharapkan pula oleh Sabarudin Yusuf bahwa karya jurnalistik wartawan haruslah tidak karena ada tekanan dari pihak manapun, akurat, dan tidak berektikad buruk. Wartawan juga harus jelas dan sopan ketika melaksanakan tugas menemui narasumber, perkenalkan diri dan sampaikan maksud tujuannya dengan baik.

Sementara Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Kabupaten Banyuwangi Drs. Dwi Yanto, M.Pd dalam sambutannya mewakili Bupati Banyuwangi mengatakan.

“Saya harus tetap hadir di acara HPN ini meskipun terlambat, karena menurut saya bermitra dengan rekan-rekan media ini menurut saya lebih utama. Bermitra dengan rekan media sangat enjoy sangat mengenakkan. Kita sangat terbantu dengan adanya peberitaan-pemberitan di media terkait pembangunan di Banyuwangi selama ini. Berkat tangan-tangan rekan-rekan media Banyuwangi menjadi perhatian Nasional bahkan Internasional”, ujarnya.

Pada intinya Dwi Yanto menganggap bahwa peran media sangat penting. Diharapkan juga kepada rekan-rekan media untuk tetap menjalin kerjasama yang baik dan setiap karya jurnalistiknya selain bersifat informatif namun juga kalau bisa juga memgedukasi publik. Akhirnya disampaikan ucapan selamat Hari Pers Nasional sebagai penutup kata sambutannya.

Usainya penanda berakhirnya acara peringatan HPN secara simbolis dilakukan penyerahan bibit tanaman kepada beberapa Kepala Desa. Akhirnya acara HPN Ke-74 ditutup dengan doa yang dipandu oleh H. Nuratim dilajutkan ramah tamah dan hiburan. (rh35/ktb).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *