Kades Apandi Kukuhkan Adat Relegi “Riyoyo Kupatan” Digelar Tiap Tahun di Wijenan Lor Idul Fitri Hari Ke – 7

Kabaroposisi.net | BANYUWANGI – Umat muslim Dusun Wijenan Lor Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Rabu  19/5/2021 (Malam Kamis) Idul Fitri 1442 H hari ke – 7, berkumpul di Masjid Baiturrohman Laksanakan kegiatan selamatan “Riyoyo Kupatan” bersama.

Di tahun-tahun sebelumnya tiap hari raya Idul Fitri buat olahan “Kupat Leped” sebenarnya sudah dilakukan. Hal tersebut sudah jadi kebiasaan di hari pertama Idul Fitri, dan jadi suguhan untuk sanak saudara yang bersilaturrahmi. Sementara selamatannya dilakukan secara perorangan di rumah masing-masing dan itupun tidak semua melakukannya.

Diawali dari tahun 2021/1442 H, ini Kepala Dusun dan jajarannya, para tokoh masyarakat, Takmir dan Remaja Masjid. Musyawarah dan bersepakat merubah kebiasaan selamatan “Kupat Leped” diadakan secara bersama dijadikan satu di Masjid. Sebagaimana disampaikan Rudy Hartono salah satu tokoh masyarakat setempat.

“Selamatan Kupatan ini kita jadikan satu di Masjid dan di hari raya ke tujuh dimaksutkan supaya pertama suasana lebaran tetap terasa karena masih ada yang ditunggu-tunggu sampai di hari ke tujuh. Kedua menghormati mereka yang melaksanakan puasa syawal selama 6 hari dan tepat di hari ke tujuh adalah hari kemenangannya. Ketiga mengedukasi masyarakat bahwa guyub rukun dan kebersamaan itu indah dan menyenangkan”, tuturnya.

Menurut Wiwit Widarto mewakili Panitia bahwa kegiatan selamatan “Kupatan” tidak menyimpang dari ajaran agama. Karena selamatan “Kupatan” juga pernah dilakukan oleh tokoh-tokoh agama sebelumnya termasuk salah seorang dari Wali Songo yaitu Sunan Kalijogo.

Lebih lanjut diurainya, lebaran atau riyoyo Kupatan adalah tradisi yang dilaksanakan kaum muslimin terutama di wilayah tanah Jawa. Merupakan tradisi yang diciptakan pertama kali oleh Sunan Kalijaga. Ketika itu Sunan Kalijogo memberi dua istilah yang pertama “Bakda Lebaran” yaitu kegiatan dimulai sholat Idul Fitri dilanjutkan salam- salaman saling maaf memaafkan, besoknya puasa sunah 6 hari. Istilah yang kedua “Bakda Kupat” yaitu selamatan Kupatan pada Syawal hari ke – 7.

“Tujuan filisofi yang diharapkan dari riyoyo Kupatan oleh Sunan Kalijaga adalan sebagai simbol dari kebersamaan dan kasih sayang. Dan tradisi ini sekarang lebih dikenal dengan lebaran atau riyoyo kupatan. Semoga apa yang kami lakukan ini membawa berkah dan manfaat”, urainya.

Sementara Kades Singolatren Apandi dalam sambutannya, lagi-lagi mengapresiasi gagasan para Tokoh, Takmir dan Remaja Masjid Dusun Wijenan Lor. Karena selalu ada gagasan dan inovasi menciptakan kegiatan-kegiatan yang sangat positif terutama berkaitan dengan syiar agama.

“Saya amati dalam beberapa waktu ini masyrakat Dusun Wijenan lor kolaborasi antara Tokoh, Takmir, dan Remaja Masjid sangat nyata sekali. Saya selaku Kepala Desa sepertinya tidak bisa berkata-kata apa lagi. Karena suasana kehidupan bermasyarakat, beragama, dan bernegara yang saya harapkan sudah dilakukan oleh masyarakat Wijenan Lor. Ini luar biasa, dan pada tahun berikutnya saya minta kegiatan ini dikemas lebih baik dan lebih meriah lagi. Saya selaku Kepala Desa sangat mendukung dan insyaallah akan membantu apa yanh jadi kebutuhannya nanti”, lontarnya.

Diakhir sambutannya Kades Apandi menetapkan kegiatan “Riyoyo Kupatan” Dusun Wijenan Lor dilaksanakan tiap tahun di hari raya Idul Fitri (Syawal) hari ke – 7. Sebagai penanda pengukuhannya, Kades Apandi dengan membaca “Bismillaahir Rohmaanir Rohiim” pegang dan angkat untaian “Ketupat Leped” diberikan kepada salah satu tokoh yang hadir.

Usainya dilakukan dengan bacaan “Sholawat Mahalul Qiyam”, Tahlil dan doa bersama dipimpin oleh Ustad Mangsur (Ketua Takmir). Sepintas terdengar dalam doa memohon wabah virus corona segera dihilangkan dari bumi Indonesia, dan juga memohon agar konflik Isra’el dengan Palestina segera diberi jalan penyelesaian oleh Allah Swt.

Acara “Riyoyo Kupatan” Dusun Wijenan Lor semakin terasa nuansa lebaran dan releginya. Dengan penampilan Grup Hadrah/Marawis oleh Remaja Masjid dengan lantuman Sholawat Burdah dan Sholawat Mahalul Qiyam. (ktb).

Pos terkait