Kabaroposisi.net | BANYUWANGI – Berawal dari beredarnya kabar resahnya masyarakat tentang adanya beberapa warga alami sakit hampir bersamaan dalam satu lingkungan. Tepatnya di lingkungan Penenrejo Dusun Wijenan Lor Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh kabupaten Banyuwangi.
Informasi resahnya warga sakit ditangkap oleh Sulaimi (Kepala Dusun) Wijenan Lor dari masyarakat diteruskan kepada Kepala Desa dan Ka. UPTD Puskesmas Singojuruh serta Satgas Covid-19 Kecamatan Singojuruh. Hasil penelusuran diketahui beberapa warga yang sakit hampir bersamaan tersebut. Mayoritas adalah karyawan dari sebuah aktivitas kegiatan usaha salah satu warga setempat.
Sementara sebelumnya Kades Singolatren Apandi mengaku ada warganya yang notabene adalah pemilik kegiatan usaha disebutnya berinisial “HH”. Konsultasikan kondisi kesehatannya dan minta solusi. Menurut Kades Apandi “HH” sampaikan keluhan nafas sedikit ngos-ngosan, kehilangan rasa penciuman, dan lemas sekujur tubuh. Yang menurut Kades Apandi ciri-ciri gejala yang dikeluhkan diduga ada kesamaan dengan gejala orang terpapar Covid-19.
Masih kata Kades Apandi, karena keluhan-keluhannya ada indikasi atau kemiripan dengan gejala-gejala Covid-19. Maka disarankan kepada “HH” untuk konsultasi ke petugas kesehatan atau ke Rumah Sakit. Saran Kades Apandi diiyakan bahkan Kades Apandi siapkan mobil URC dan APD driver untuk mengantar “HH” ke Rumah Sakit. Tetapi ditunggu-tunggu satu dua hari tidak ada konfirmasi lagi. Sementara “HH” diketahui jalani isolasi mandiri di kediamannya yang ada di wilayah tetangga desa, yaitu di Dusun Cemoro Desa Balak Kecamatan Songgon.
Penasaran dan khawatir beberapa warganya yang sakit itu ada keterkaitan dengan apa yang dikeluhkan oleh “HH”. Kades Apandi koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kecamatan Singojuruh dalam hal ini Camat, Danramil, Kapolsek, dan Ka. UPTD Puskesmas Singojuruh. Singkat cerita akhirnya Satgas Kecamatan Singojuruh ambil langkah untuk mendatangi kediaman pengusaha “HH” di Dusun Cemoro Desa Balak Kecamatan Songgon. Dengan maksut mencari tahu kepastian “HH” kenapa jalani isolasi mandiri dan menutup kegiatan usahanya.
Karena “HH” yang akan didatangi dan ditemui ada di wilayah Desa dan Kecamatan lain, maka Camat Singojuruh Trisetia Supriyanto, S.STP, M.Si, Danramil Singojuruh diwakili Batuud Pelda Dindin Wahyudin dan Sertu Abdulloh Nizar (Babinsa), Kapolsek Singojuruh diwakili Iptu Joko Mulyono (Kasi Humas) dan Aiptu Nanang FR (Kanit Sabhara), Supriyadi Bintoro (Ka.UPTD) Puskesmas Singojuruh. Koordinasi dengan sesama instansi masing-masing yang ada di wilayah Kecamatan Songgon. Sehingga Senin 5/7/2021 terjadilah gabungan Satgas Covid-19 dari kedua Kecamatan, bersama-sama mendatangi kediaman “HH” yang diduga terpapar Covid-19 tersebut.
Dari Kecamatan Songgon tampak kehadiran Camat Kunta Prastawa dan jajarannya, Polsek Songgon diwakili Kanit Binmas Aiptu Tri Sabdono (Bhabinkamtibmas) Desa Balak, Koramil Songgon diwakili Sertu Eko Purwanto (Babinsa) Balak, Sekdes Balak, dan petugas dari UPTD Puskesmas Songgon.
Berdasarkan hasil investigasi, Satgas Kecamatan Singojuruh dan Satgas Kecamatan Songgon berbagi tugas. Untuk tindak lanjut penanganan terhadap kondisi “HE”, oleh Satgas Kecamatan Songgon. Sementara urusan Contack Tracing kepada karyawan “HE” dilaksanakan oleh Satgas Kecamatan Singojuruh. (r35).