Inilah Kata KH. Muhammad Nur Chotib (Gus Muh) Kenapa Bergabung Ke Partai Demokrat

Kabaroposisi.net | BANYUWANGI – Pada sebuah acara yang digelar oleh DPC Partai Demokrat Banyuwangi di Aula terbuka Agro Wisata Alam Indah Lestari (AIL) Jumat 13/8/2021. Di mana puluhan Kiyai berkumpul menyatakan bergabung ke Partai Demokrat. Terlihat keberadaan sosok Kiyai terkemuka dari wilayah Kecamatan Glenmore ialah KH. Muhammad Nur Chotib Tolib, atau yang lebih dikenal dengan panggilan nama “Gus Muh” Pengasuh Ponpes Darul Fallah.

Tertarik dengan keberadaan “Gus Muh” yang sebelumnya diketahui tokoh publik dan religius itu pernah ada di salah satu Partai. Awak media mecoba cari tahu kenapa hari ini terlihat berada di tengah-tengah Partai Demokrat bersama para Kiyai yang lainnya. Karena bukan hal yang mudah dan tidak sim salabim sosok publik figur dan sangat religius seperti “Gus Muh” tertarik begitu saja dan bergabung ke Partai Demokrat.

Dan inilah penyampaian KH. Muhammad Nur Chotib Tolib (Gus Muh) saat diwawancara media. Yang pertama “Gus Muh” akui memang belum kenal dengan Partai Demokrat. Cuman pada tokoh-tokoh di Partai Demorkat “Gus Muh” mengaku sudah kenali termasuk Pak SBY sebagai pendiri Demokrat. Kata “Gus Muh”, SBY dua periode menjabat sebagai Presiden, tidak pandang bulu dan tidak tebang pilih.

Diurainya yang dimaksut SBY tidak pandang bulu dan tidak tebang pilih, bahwa ketika ada teman-temannya yang memanfaatkan Partai untuk kepentingan pribadi ternyata mereka tumbang semua. Jadi orang-orang pusat Partai Demokrat yang saat itu menyalahgunakan kewenangan Partai untuk kepentingan pribadi segala macam, para koruptor itu sudah kena semua.

Masih kata “Gus Muh”, sekarang kepemimpinan diteruskan oleh anaknya yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dikatakan oleh “Gus Muh” nampaknya visi misi AHY sangat bagus sekali. Apalagi juga di Banyuwangi ditindak lanjuti oleh kepemimpinan Michael Edy Hariyanto yang menurut “Gus Muh” orangnya baik.

“Lebih tertarik lagi ketika kemarin ditaarufkan dikenalkan sama Pak Michael sama Pak Maskur Ali dikediaman beliau. Dan beliau (Michael) cerita banyak tentang mulai awal mula beliau sama sekali tidak tertarik dengan dunia politik. Tapi ketika beliau lama-lama mengenal lebih jauh tentang maksut dan tujuan partai politik didirikan dan segala macam. Maka beliau (Michael) ini kepingin mengembalikan jati diri Partai, fungsi dari Partai didirikan. Apalagi tadi disampaikan bahwa platformnya sama dengan partai yang lain”.

Lanjut penyampaian “Gus Muh” tentang sosok Michael Edy Hariyanto di Partai Politik dinilai sudah tidak butuh secara materi, murni demi kepentingan masyarakat.

“Untuk itu karena beliau ini secara materi tidak butuh, tidak punya lembaga, beliau hanya seorang pengusaha. Inilah sosok pemimpin yang perlu kita dampingi karena paling tidak beliau tidak akan pernah untuk kemudian berfikir untuk dirinya sendiri. Karena secara materi beliau sudah berkecukupan, sehingga bersama-sama beliau kita berjuang sesuai dengan apa yang menjadi harapan masyarakat. Partai Demokrat berjuang untuk kepentingan masyarakat. Itu yang membuat kami akhirnya lebih mantap lagi melangkah dan bergabung dengan Partai Demokrat”.

Yang kedua menurut “Gus Muh” keberadaan tokoh-tokoh yang notabene dianggap sebagai orang tuanya juga. Disebutnya keberadaan Rahayatul Ikhsan, ada Kiyai Gozali dan lain-lainnya bahkan para singa podium seperti Kiyai Masykur Ali, Kiyai Makhrus Ali, Kiyai Amin Tohari kok semuanya sudah bergabung ke Partai Demokrat. Dan mereka para Kiyai yang menurut “Gus Muh” adalah orang-orang pintar, orang-orang cerdas. Sehinggga “Gus Muh” merasa tidak perlu bertanya tentang keberadaannya di Partai Demokrat. Tentu karena berfikir sama dengan Ketua Partai bahwa muaranya adalah untuk kepentingan masyarakat.

Sehingga menurut “Gus Muh”, keberadaan para Kiyai yang sekarang alhamdulillah sudah menjadi 40 orang yang awalnya hanya 10 orang. Karena mereka sudah mengetahui bahwa sosok-sosok (Kiyai) yang ada di depan baik yang di Dewan Pertimbangan maupun yang di Dewan Kehormatan adalah tokoh-tokoh yang selama ini memang tidak diragukan latarbelakang pendidikannya dan keilmuannya. Yang akhirnya “Gus Muh” merasa percaya bahwa dirinya bergabung ke Partai Demokrat tidak salah

“Sehingga saya yakin saya tidak salah kalau kemudian saya tertarik juga kemudian jatuh hati kepada Partai Demokrat. Karena memang orang-orang tua kami sudah banyak yang bergabung ke Partai Demokrat”, pungkasnya. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *