KABAROPOSISI.NET|Blora, – Permasalahan sampah di Blora menjadi perhatian pemerintah kabupaten khususnya dinas Lingkungan Hidup, jumlah sampah yang ada di blora terbanyak berasal sampah rumah tangga tiap hari 34 ton.
Hari ini Jumat dilaksanakan pengukuhan Satuan Petugas Sapu Bersih Sampah yang dibentuk dinas Lingkungan Hidup oleh Bupati Blora dihadiri wakil Bupati serta forkompinda Blora (8/10/2021).
Bupati Blora dalam kegiatan pengukuhan Satgas Saber Sampah di Bawah jembatan Kaliwangan sungai Lusi menyampaikan Produksi sampah terbesar di kabupaten Blora dari sampah rumah tiap hari jumlah sampah yang terdeteksi data yang ada setiap hari 34 ton Sampah, ini perlu perhatian dan penanganan khusus,” jelasnya
” Perlu dibentuknya Satgas Saber Sampah bertugas pendekatan reprentif kepada warga sekaligus untuk membersihkan sampah di Blora, sementara dibantar sepanjang sungai Lusi, mengelola tempat pembuangan sementara dan bank sampah di desa salah satunya solusi, jadi hulu sampai hilir semoga permasalahan sampah rumah tangga bisa kelar,” ungkapnya
Tugas Satgas Saber Sampah ini adalah tindak lanjut dari aduan masyarakat banyak sampah yang dibuang sembarangan dibuang sekitar bantaran sungai Lusi.
Plt Kepala dinas lingkungan Hidup Sugiyono mengatakan tugas satgas Saber Sampah mengawasi spot spot yang menjadi tempat pembuangan sampah di Sekitar sepanjang sungai Lusi, ” Terangnya
” Nanti petugas Saber Sampah melakukan hal hal reprentif di spot spot pembuangan sampah, jadi nanti jika ada warga melanggar Perda terkait sampah, petugas Saber nanti yang memperingatkan warga, jika terpaksa masih bandel ya akan dikenai sanksi sesuai perda, berharap jangan sampai ada warga yang dikenai sanksi,” jelasnya.
Sampah jika di kelola dengan baik sebenarnya menghasilkan dengan cara di pilah pilah, mana sampah bisa duar ulang seperti plastik botol, kertas, besi dan sampah organik yang bisa jadi pupuk,” terang Plt Kadin Lingkungan Hidup ini.
Perlu diketahui kabupaten Blora untuk sampah covid sampai bulan Agustus mencapai 168 ton yang di tangani pihak ketiga dengan standard khusus karena limbah Covid termasuk limbah B3. (Gas)