BANGKALAN | Kabaroposisi.net – Meski pelaksanaan Assessment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang sekolah tingkat dasar akan dilangsungkan pada bulan November mendatang, namun para siswa saat ini sedang mengikuti pelaksanaan simulasi di sekolah masing-masing.
Seperti halnya di SD Negeri Kraton 2 Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur, meski sempat terkendala oleh fasilitas komputer, namun sekolah tersebut berupaya maksimalisasi kesuksesan pelaksanaan simulasi demi kesiapan siswanya menghadapi ANBK pada bulan depan mendatang.
“Ya kendalanya memang masalah leptop karena ini secara mendadak, banyaka lembaga itu istilahnya tidak siap karena harus beli untuk kebutuhan persiapan ANBK dan leptopnya itu harus Cor 3. Jadi sebelum pelaksanaan simulasi ini, kita mengikuti pelatihan yang ditempatkan di bancaran 2 kemudian kita mengirim 2 orang sama proktornya,” kata Moh. Sahmol Kepala SDN Kraton 2 saat ditemui dikantornya.
Dikatakan Sahmol, pelaksanaan simulasi ini tidak diikuti oleh semua siswa meski jumlah siswanya banyak namun tetap 30 orang yang mengukuti kegiatan tersebut, sebab hal itu sudah ditentukan oleh pusat.
“Semua ini yang menentukan adalah pusat, meskipun jumlah siswanya banyak namun tetap 30 orang yang mengikutinya, dan menjadi dua sesi, sesi pertama dari jam 08.00 hingga jam 11.30 dan sesi yang ke dua dari jam 13.30 sampai 16.00, “Alhamdulillah kegiatan simulasi ini berjalan lancar,” ungkap Sahmol.
Sementara itu, Akhmad Syamsuri Korwil Pendidikan Kecamatan Bangkalan mengatakan, persiapan ANBK diwilayah tempat kerjanya tersebut sudah hampir 99 persen rampung dan hal tersebut di buktikan dengan logistik yang ada di masing-masing satuan pendidikan.
“Tinggal 1 atau 2 sekolah yang sinkronisasinya ke pusat belum terkoneksi, Insya Allah hari ini sudah terkoneksi,” kata Ahkmad Syamsuri.
Lebih lanjut, Syamsuri Berharap, dengan adanya ANBK tersebut betul-betul memberikan jastifikasi kepada setiap satuan pendidikan karena nanti pada akhirnya pemetaan predikatnya ini sangat memuaskan untuk kecamatan bangkalan.
Dikatakannya, pelaksanaan ANBK ini dapat memberikan intropeksi kepada masing-masing satuan pendidikan khususnya sekolah dalam kaitannya dengan proses pembelajaran yang di gelar oleh sekolah masing-masing.
“Karena yang di uji itu adalah literasi dan nomerasi, selain itu adalah surve lingkungan belajar dan survey karekter, jadi ada 4 poin itu. dan survey lingkungan belajar ini di khususkan untuk warga sekolah mulai dari kepala sekolah sampai guru sukwan dan yang tiga poin itu untuk siswa,” ujar Syamsuri. (Sul)