KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Masih dalam suasana Idul Fitri 1443 Hijriah, para kyai dari Ranting NU dan juga para Kyai yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kyai Langgar (FOKKAL) dari Dusun Purworejo Desa Jambewangi Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi, melakukan safari yaitu Halal bihalal atau Ziarah ke kediaman para Kyai dan Ulama yang ada di Banyuwangi, Rabu, (11 Mei 2022).
Kali ini para kyai tersebut melakukan ziaroh ke kediaman salah satu Kyai/Ulama yaitu KH. Maskur Ali Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Sina Jalen Desa Setail Kecamatan Genteng.
Tujuan dari Ziaroh ke kediaman KH. Maskur Ali, seperti yang disampaikan oleh KH. Lukman Ranting NU yang sekaligus Pengurus FOKKAL dari Desa Jambewangi, yaitu dalam rangka tabarrukan kepada para Kyai dan Ulama yang ada di Banyuwangi, agar supaya kehidupan dari jamaah Takmir Masjid dan Musholla perekonomian lebih baik dan lebih cerah kedepannya.
“Kami bersama para Kyai silaturahmi ke KH. Maskur Ali dalam rangka halal Bihalal dan Tabarrukan serta mohon pencerahan dari beliau dengan harapan bagaimana kedepan kehidupan para Kyai Langgar dan Takmir Masjid serta Musholla perekonomiannya lebih baik cerah kedepannya,” Tutur KH. Lukman.
Masih kata KH. Lukman,” Disamping itu kami juga ingin menyerap ilmu ilmu dari beliau (KH. Maskur Ali). Juga berharap agar para Majelis yang hadir ini untuk turut bergabung dalam FOKKAL dengan harapan semoga perekonomian Musholla atau Langgar bisa mendapatkan bantuan dari FOKKAL dan tentunya juga dari Partai Demokrat,” ungkapnya.
“Mereka para kyai Langgar dan Takmir Masjid sangat perlu sentuhan di bidang Ekonomi dan kesejahteraan. Mengapa.. karena mereka adalah yang paling berjasa dan betul betul berjuang dari akar rumput (Grass roots). Dan Alhamdulillah mereka juga sangat antusias dan ada ketertarikan untuk gabung masuk dalam FOKKAL,” kata KH. Maskur Ali.
KH. Maskur Ali berharap mudah mudahan, karena mereka merespon baik, maka saya bersama Para kyai harus betul betul melaksanakan program FOKKAL yaitu yang pertama adalah Penguatan NKRI, Penguatan Aswaja, Penguatan administrasi Langgar dan pemberdayaan ekonomi Langgar,” harapnya.
Sedikit disampaikan juga oleh KH. Maskur Ali bahwa keluh kesah dari para kyai Langgar dan Takmir Masjid yang hadir ini tadi mengatakan, “mereka selama ini hanya digunakan sebagai obyek 5 tahunan sekali, setelah itu ditinggalkan seperti mendorong motor mogok,” pungkasnya. (ktb)