Kabaroposisi.net | BANYUWANGI – Pribahasa yang berbunyi ” Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya “, punya arti yang maksutnya” Adanya Kemiripan Sikap, Prilaku, Dan Pola Pikir Antara Anak Dengan Orang Tuanya “. Sementara pada umumnya diakui atau tidak, lingkungan dan kebiasaan bergaul juga berpengaruh terhadap prilaku dan perkembangan pola pikir anak terlepas dari sisi negatif positifnya.
Sepertinya apa yang dimaksut makna pribahasa ” Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya ” ada kemiripan terjadi pada Komedian kondang Banyuwangi berjulukan nama panggung Cak Kuntet Wakinjay alias Kuntet dan anak-anaknya. Bukan rahasia lagi pria warga Dusun Juruh Desa/Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi ini, banyak makan garam dalam dunia seni Janger yang punya dapuk (peran) paling ditunggu-tunggu penonton yaitu ” Dagelan (Lawak) “.
Sementara menekuni peran dagelan (ngelawak) sejak tahun 2011 sering manggung bareng Komedian senior Mbah Ganjur. Dan diakui oleh Kuntet Mbah Ganjur adalah sebagai guru dalam dunia Komedinya. Dan sejak tahun 2012 sampai sekarang berpasangan dengan komedian sebayanya yaitu Percil.
Belakangan beredar kabar darah seni Kuntet mengalir pada 2 anak kembarnya yang beranama panggilan Wafa dan Wafi, bahkan keduanya kerap kali hiasi dunia maya (chanel youtube) dengan tampilan-tampilan seputar kemampuan bidang seni joget Banyuwangian dan memainkan Kendang. Yang lebih mengagumkan lagi ternyata pada Wafa dan Wafi juga mengalir keahlian Mbanyol (Ngelawak) seperti Kuntet orang tuanya. Inilah yang dimaksut pribahasa ” Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya ” itu.
Sehubungan dengan hal tersebut, awak media mencoba mintai keterangan Kuntet Wakinjay alias Kuntet seputar apa yang terjadi pada kedua anak kembarnya yaitu si Wafa dan Wafi. Terlebih informasi terkini Wafa dan Wafi menjuarai lomba Stand Up Ngelawak di salah satu tempat ngangsu pendidikannya. Kuntet ceritakan bahwa tanda-tanda pada kedua anaknya mengalir darah seni diketahui sejak kecil kerap kali bertingkah yang membuat tertawa teman-teman sepemainannya baik di rumah maupun di sekolahnya.
Ketika ditanyak masalah pendidikannya apakah tidak terganggu selama ini, Kuntet menjawab bahwa kedua anaknya bisa mengatur waktu kapan saat sekolah dan kapan saat melatih diri.
“Alhamdilillah Wafa dan Wafi bisa membedakan antara kewajibannya sekolah dengan kegiatannya melatih diri memainkan kendang juga mbanyolnya (ngelawaknya). Hanya soal ngelawaknya sesekali saya kontrol dan saya arahkan bagaimana ucapan-ucapan kocaknya tidak menyinggung hal-hal yang beresiko baik pada pribadinya maupun pada yang lainnya mas”, pungkas Kuntet. (r35).