Peduli Pendidikan Ponpes Ihya’ Ulumudin, FSB Bersama Forpimka Singojuruh Menyatakan Sikap

KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Bertempat di Pendopo Kantor Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi, Selasa 28/6/2022, Tokoh Masyarakat, dan Aktivis yang tergabung dalam Forum Singojuruh Bersatu (FSB). Menyatakan sikap bersama dalam rangka memberikan dukungan moral demi kelangsungan pendidikan di lingkungan Pondok Pesantren dan lembaga pendidikan  “Ihya’ Ulumudin” Desa Padang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi.

Hadir dalam moment tersebut Drs. Bambang Santosa, MAP (Camat Singojuruh), AKP Abdullah Syajad, SH (Kapolsek Singojuruh), Perwakilan Danramil 0825/13 Singojuruh, Gatot Kurnianta (Kep. SMKN Ihya’ Ulumudin Padang), KH. Habib Toha (Pengasuh Ponpes Darul Anwar), Gusnandi (Dosen), Ustad Hasbullah (Perwakilan Keluarga Ihya’ Ulumudin), dan undangan yang lainnya.

Acara dihandle langsung oleh Camat Bambang Santosa, yang mana dalam penyampaiannya, Camat mengaku turut ptihatin atas musibah yang menimpa keluarga besar Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin Padang. Camat juga apresiasi atas kepedulian FSB terhadap pendidikan di wilayah Kecamatan Singojuruh, dalam hal ini secara khusus lingkungan lembaga pendidikan Ponpes Ihya’ Ulumudin Desa Padang. Camat menganggap perlu ada organisasi yang peduli sosial kemasyarakatan di Kecamatan Singojuruh, oleh karena itu Camat tanpa pertimbangan macam-macam mengamini keberadaan Forum Singojuruh Bersatu (FSB).

Kapolsek Singojuruh AKP Abdullah Syajad, SH dalam kesempatan tersebut, meminta kepada semua pihak untul tidak berlebihan merespon persoalan yang terjadi di Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin. Terkait prilaku FZ, Kopolsek minta masyarakat mempercayakan kepada pihak Polresta Banyuwangi melakukan proses dan penegakan hukumnya. Dan Kapolsek juga meminta kepada para pihak membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa persoalan FZ adalah prilaku oknum jangan dikaitkan dengan lembaga pendidikan (Pondok Pesantren). Kapolsek juga menegaskan, bahwa Polsek Singojuruh tetkait persoalan ini konsentrasi melakukan pemantauan dan pengamanan untuk tetap menjaga kondusifitas masyarakat khususnya di Desa Padang dan Singojuruh umumnya.

Kep. SMK Negeri Ihya’ Ulumudin Padang Gatot Kurnianta awali sambutannya dengan mengklarifikasi bahwa SMK Negeri Ihya’ Ulumudin managemennya terpisah dengan Pondok Pesantren. Namun tidak menafikan bahwa siswa-siswi yang ada di SMK ada yang mondok di Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin. Berikut kata Gatot, yang dikakukan SMK ketika kejadian meledak di media terkait oknum Pengasuh Pondok. Secara psikologis kepada dewan guru di SMK meyakinkan bahwa persoalan tersebut sudah menjadi urusan aparat penegak hukum. Dan diminta kepada semua komponen yang ada di SMK untuk tetap optimis melaksanakan tugas sebagai lembaga pendidikan yang notabenenya adalah bertanggung jawab penuh kepada Dinas Pendidikan. Terkait kejadian tersebut Kasek Gatot mengaku sudah melaporkan ke Kepala Cabang Dinas di Banyuwangi dan diteruskan ke Kepala Dinas di Provinsi. Atas nama pribadi juga lembaga Gatot menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, mungkin ini adalah sebuah peristiwa untuk pembelajaran bersama yang bisa diambil hikmahnya. Sehingga ke depan pendidikan di lingkungan Ihya’ Ulumuddin khususnya maupun Singojuruh secara umum akan lebih baik dan lebih maju.

Sementara M. Vahid Faiq selaku Ketua Forum Singojuruh Bersatu (FSB), sebelum membacakan pernyataan sikap organisasinya, menyampaikan bahwa apa yang dilakukan olen FSB hari ini, tidak lebih dari sebagai bentuk kepeduliannya kepada pendidikan yang ada di Singojuruh baik formal non formal, wabil khusus kali ini untuk Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin Desa Padang dan lembaga pendidikan yang dibawah naungan Ihya’ Ulumudin.

Berikut inilah pernyataan sikap dari Forum Singojuruh Bersatu (FSB) sebagai dukungan moral terhadap keluarga besar Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin dan lembaga pendidikan yang ada di dalamnya.

1. Menyampaikan permohonan maaf kepada segenap warga Banyuwangi Jawa Timur, khususnya wilayah desa Padang Kecamatan Singojuruh. Atas terjadinya tindakan asusila yang diduga dilakukan oleh oknum FZ Pengasuh Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin. Dan ungkapan permintaan maaf kepada para wali santri dan wali murid baik yang diduga jadi korban tindakan asusila maupun yang tidak.

2. Baik secara pribadi juga atas nama Forum Singojuruh Bersatu, turut prihatin atas persoalan yang menimpa Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin Desa Padang.

3. Forum Singojuruh Bersatu, sepenuhnya menyerahkan dan percaya kepada aparat Polresta Banyuwangi atas proses hukum terhadap oknum diduga pelaku asusila atas nama FZ itu.

4. Forum Singojuruh Bersatu berharap agar kejadian memalukan dan memilukan ini, tidak terjadi di semua lembaga pendidikan formal non formal termasuk Pondok Pesantren yang ada di wilayah Kecamatan Singojuruh,

5. Forum Singojuruh Bersatu hari ini bersepakat dan bertekad membantu memulihkan nama baik Pondok Pesantren Ihya’ Ulumudin.

6. Forum Singojuruh Bersatu memohon dengan hormat kepada masyarakat terutama wali santri dan wali murid MTs, Aliyah, dan SMK Ihya’ Ulumudin, tidak menarik anak-anaknya dari lingkungan pendidikan Pondok, MTs., Aliyah, dan SMK Ihya’ Ulumudin.

7. Forum Singojuruh Bersatu akan turut serta mengawal dan mengawasi kegiatan pendidikan siswa-siswi dan santri Pondok serta lembaga pendidikan di lingkungan Ihya’ Ulumudin.

8. Mendesak kepada lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Banyuwangi untuk selalu berinteraksi dan melakukan pendampingan penuh atau perlindungan penuh kepada para korban yang diduga dilakukan oleh oknum FZ, agar mental dan psikologis korban segera pulih kembali dan bisa berbaur kepasa masyarakat umum seperti biasanya.

Usai pernyataan sikap didampingi oleh Forpimka, support dan dukungan atas apa yang dilakukan oleh Forum Singojuruh Bersatu (FSB), yaitu banyak tokoh masyarakat berdatangan ke Pendopo Kantor Kecamatan Singojuruh termasuk dari anggota DPRD Banyuwangi yang kebetulan ada kegiatan sosialisasi Perda di Kecamatan Singojuruh. (Ktb).

Pos terkait