Desa Aengtongtong, Pemenang Anugerah Desa Wisata Keris Telan Anggaran Ratusan Juta Sangat Disayangkan

Kabaroposisi.net|Sumenep,- Desa Aengtongtong kecamatan Saronggi, kabupaten Sumenep, sempat menjadi asa kebangkitan pariwisata Sumenep yang menamakan diri sebagai Kota Keris sukses meraih juara pada gelaran ADWI 2022 lalu.

Selain itu, Desa Aengtongtong juga menerima piagam penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor Desa Wisata dengan Mpu Keris Terbanyak.

Namun, keberhasilan tersebut yang semakin hilang dari hari ke hari menimbulkan banyak pertanyaan, seperti apa kondisi Desa Wisata Keris Aengtongtong kini.

Mirisnya lagi, kondisi yang begitu memprihatinkan salah satu pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Terbukti saat awak media mendatangi Galeri Keris Aengtongtong pada (Kamis, 10/823) sebagai tempat yang diklaim sebagai Sentra IKM Industri Keris.

Selain berjaya di ADWI 2022, Desa Aengtongtong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep ini, juga pernah menjadi juara dua di lomba desa wisata tingkat Provinsi Jatim.

Mengintip ruangan melalui kaca jendela karena pintu terkunci dan tidak ada penjaga. Koleksi dalam Galeri Keris, tak sebanyak pada tahun 2019 saat kami pertama berkunjung.

Sehingga kami ke Balai Desa Aengtongtong untuk meminta keterangan Kades bernama Dirfan. Namun tidak ada satupun orang di tempat yang harusnya digunakan kantor pemdes.

Berdasarkan keterangan warga, bahwa Kades Dirfan memang tidak pernah berkantor di Balai Desa Aengtongtong sejak pertama kali menjabat melainkan segala urusan dilakukan di rumahnya.

Dirumah kades, kami disambut dua orang mahasiswi yang sedang melakukan KKN, keduanya menjelaskan bahwa Kades Dirfan sedang berada di Kecamatan Saronggi.

Berselang, keluar pria bercelana pendek dari dalam rumah yang dijadikan kantor Desa Aengtongtong. “Kades ada di Kecamatan Saronggi,” ujarnya yang keberatan memberikan nomor Hp Kades Dirfan.

Kendati itu, salah satu kenalan bersedia mengirimkan nomor kontak Kades Dirfan yang ketika dihubungi membenarkan bahwa dirinya sedang berada di Kecamatan Saronggi.

Dikonfirmasi terkait beberapa hal, Dirfan merasa lebih baik untuk bertemu. “kalau dijelaskan lewat via WhatsApp panjang ceritanya.gak papa kalau mau ditunggu di rumah,” ketiknya melalui WhatsApp pribadi.

Setelah bersepakat untuk bertemu di Galeri Keris Desa Aengtongtong, pertemuan dengan Dirfan urung terjadi dikarenakan kami sudah menunggu kurang lebih hingga dua jam.

Selanjutnya, beberapa persoalan yang kami temukan di lapangan mengenai kondisi desa juara favorit ajang ADWI itu akan kami kupas lebih mendalam.(Har)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *