Sambut Detik-Detik Proklamasi, Dusun Krajan Gelar Lomba Votik Antar RT

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI  – Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi terdiri dari 7 Dusun salah satunya adalah Dusun Krajan. Dusun Krajan Desa Singolatren ini terdiri dari 6 RT 2 RW dengan jumlah penduduk pada kisaran kurang lebih sebanyak 250 KK.

Moment Agustusan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Ke – 78. Menggelar lomba/pertandingan Bola Volly Plastik (Votik). Dusun Krajan adalah satu-satunya Dusun di Desa Singolatren yang masih konsisten menggalakkan kegiatan olah raga Volly Bal. Sehingga bukan hal yang baru bila Dusun Krajan dibawah Kepala Wilayahan (Kepala Dusun) bernama Wagiman bisa gelar lomba Bola Volly.

Kegiatan lomba/pertandingan Bola Volly Plastik (Votik) dalam rangka sambut HUT detik-detik Proklamasi 17 Agustus 2023 itu, dibuka langsung oleh Apandi selaku Kepala Desa Singolatren Jumat 11/8/2023. Apandi selaku Kepala Desa sangat mengapresiasi antusias warga Dusun Krajan kenang jasa pejuang kemerdekaan RI, gelar lomba-lomba. Apandi katakan sedikit menjelaskan bahwa hakikinya kegiatan-kegiatan lomba simbol atau merepresentasikan sebuah perjuangan.

“Kegiatan lomba-lomba digelar adalah menggambarkan sebuah perjuangan yang mana akan merasakan gembira atau merdeka setelah peserta lomba meraih kemenangan atau jadi juara lomba. Mari kita rayakan kemerdekaan negara kita dengan hal-hal yang positif dan menhedukatif, satu contoh lomba Bola Volly ini. Karena lomba atau pertandingan Bola Volly ini mengedukasi kita untuk budayakan hidup sehat juga membuka ruang pemuda-pemudi untuk menumbuhkembangkan bakatnya. Siap tahu dengan cara ini di desa kita lahir atlet Bola Volly yang handal”, ungkap Kepala Desa yang bepawakan tinggi besar itu.

Selain itu Apandi juga dalam rangka mengenang dan menghormati jasa pejuang leluhur Desa Singolatren yang disebutnya jadi penyebab adanya Desa Singolatren. Kades Apandi sosialisasi alias woro-woro, bahwa Pemerintah Desa akan kemas sebuah kegiatan yang disebutnya “Nguri-uri” budaya peninggalan “Buyut Singoniti”. Hal itu digagas oleh Apandi, karena diyakini ada historis yang saling berkaiyan antara keberadaan “Buyut Singoniti” dengan cikal bakal adanya sebutan nama Desa Singolatren. Gagasan Kades Apandi pun sepertinya mendapatkan sambutan setuju oleh warga Dusun Krajan. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *