Mengaku Tidak Dilibatkan Secara Utuh Sekretaris Disdik Bangkalan Enggan Tanggapi Dugaan Pungli Banner

BANGKALAN | Kabaroposisi.net – Berawal dari pengakuan Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Pendidikan Kecamatan Kamal perihal pengadaan Banner HUT RI ke 78 tahun yang dikondisikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan.

Beberapa waktu lalu Yusrifah Kepala SDN Gili Timur saat dikonfirmasi mengatakan bahwa ia mendapat banner melalui Korwil setempat.

“Saya di koordinasi sama K3S, ini tolong di ambil di korwil,” kata Yusrifah mengungkapkan saat ditemui langsung.

Sementara itu, Ketua K3S Kecamatan Kamal Jasuli saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pendistribusian banner tersebut tidak ada uang partisipasi melainkan hanya mendapat intruksi untuk melakukan pemasangan banner di lembaganya tersebut.

“Tidak ada, gak beli itu, saya hanya menerima dan saya pasang,” ucap Jasuli. Kamis (10/08).

Haryadi Korwil Kecamatan Kamal saat dikonfirmasi juga enggan membeberkan fakta terkait adanya dugaan Pungli 200 ribu/per banner yang dikondisikan oleh disdik.

“Saya mengambil dari Bangkalan disuruh menyebarkan ke sekolah, tidak ada penjualan,” ujar Haryadi.

Namun disamping itu keterangan berbeda disampaikan Disdik Bangkalan melalui Kabag Umum, pihaknya mengakui adanya nominal 200 ribu yang harus dikeluarkan oleh setiap lembaga sekolah yang menerima banner ucapan tersebut.

“Kita tidak punya anggaran memang, makanya kita meminta partisipasi 200 ribu,” ungkap Kabag Umum Wiwik saat ditemui dimeja kerjanya. Senin (14/08).

Wiwik juga mengaku terdapat sekitar 220 total lembaga yang mendapat banner tersebut.

“Kita mencetak 180 banner untuk SD dan SMP sekitar 40 an,” kata Wiwik.

Dijelaskannya, lanjut Wiwik, hal itu ia lakukan lantaran mendapat perintah langsung dari atasannya di Disdik Bangkalan.

“Iya itu instruksi dari pak Komar (sektretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan),” ucapnya.

Sementara itu saat konfirmasi secara langsung diruang kerjanya. Rabu (16/08/2023). Zainul Qomar, Sekretaris Disdik Bangkalan mengaku tidak tahu perihal adanya dugaan aksi pungli tersebut.

“Dalam arti instruksi itu ada dari protokol lalu kita minta filenya terkait dengan teknisnya kita memang tidak paham, pimpinan memerintahkan bu Wiwik saya hanya menyampaikan filenya,” ucap Zainul Qomar.

Seolah saling melempar, Qomar manepis tuduhan yang mengarah padanya, dirinya mengatakan keterlibatannya hanya sebatas pengambilan file. Mengenai teknisnya itu pimpinan.

“Untuk teknis itu memang pimpinan sama bu wiwik,” ungkapnya. (Fin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *