Kepulan Asap Tebal Kepung Rumah Warga Pangestulan Desa Singolatran, Ada Apa ?

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI –Sekira pada pukul : 07:00 WIB Kamis 25 April 2024 di Dusun Pangestulan Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Tertangkap sebuah pamandangan yang mengundang rasa penasaran masyarakat umum.

Kepulan asap tebal terlihat dari setiap rumah warga, sehingga sekitar lingkungan wilayah Dusun Pangestulan kondisinya penuh dengan asap. Meski demikian kepulan asap yang luar biasa itu tidak mengganggu kelancaran lalu-lalang pengguna jalan.

Bacaan Lainnya

Tak hanya itu, anehnya warga Dusun Pangestulan tidak terlihat ada pergerakan yang menujukkan kepanikan dengan keberadaan asap tebal di lingkungannya. Justru yang terlihat warga senang bahkan bisa dibilang ada kepentingan dengan keberadaan asap tebal tersebut. Ternyata asap tebal yang menyelimuti lingkungan Dusun Pangestulan bukan karena ada kebakaran, melainkan dari sebuah alat pengasapan (Vogging).

Eko Kepala Dusun Pagestulan saat dikonfirmasi awak media mengatakan, bahwa ada 3 orang warganya yang masuk Rumah Sakit karena terjangkit penyakit Demam Berdarah. Hal tersebut dibenarkan juga oleh Apandi Kepala Desa Singolatren, pengasapan (vogging) dilakukan menyusul adanya warga Pangestulan yang terjangkit Demam Berdarah.

Lanjut awak media tanyakan kepada Apandi apakah kegiatan pengasapan (vogging) tersebut atas permintaan Pemerintah Desa ke Puskesmas untuk mencegah terjadinya penularan..?. Dijawabnya tidak bisa, tapi karena ada surat dari Rumah Sakit bahwa ada warga yang terjangkit Demam Berdarah. Lanjut Kades Apandi berharap ada kebijakan dari Pemkab Dinas terkait ada upaya pencegahan terjadinya penularan dengan melakukan pengasapan (vogging) di semua wilayah dusun di desanya.

Berikut ditambahkan oleh Apandi untuk sementara dalam rangka upaya pencegahan, masyarakat dihimbau untuk melakukan 3 M saja. Digarisbawahi oleh Kepala Puskesmas Singojuruh, drg. Indah Dwi Ernawati, M.Kes memang prosedur untuk bisa dilakukan pengasapan (vogging) ada surat dari Rumah Sakit ke Dinas Kesehatan kemudian diteruskan ke Puskesmas yang secara otomatis dilakukan tindakan.

Dijelaskan oleh Ka. Puskesmas untuk vogging sifatnya tidak permanen bisa amankan lingkungan dari gejala DBD, efektifnya hanya sekira 5 sampai 7 hari saja. Yang lebih bagus untuk pencegahan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membudayakan hidup bersih. Disebutlah gerakan 3M (Menguras, Mengubur, dan Menutup) serta pemasangan kelambu secara efektif dapat membantu pencegahan Demam Berdarah.

Dijelaskan juga oleh Ka. Puskesmas Singojuruh, bahwa dalam rangka antisipasi Demam Berdarah sudah dilakukan sosialisasi ke beberapa tempat di wilayah Kecamatan Singojuruh seperti ke sekolah-sekolah. (r35).

Pos terkait