Ketua ASKAB Terpilih Meminta Pemkab Berikan Perhatian Khusus Pada Desa Bayu, Ini Alasannya

Oplus_131072

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Pada acara peringatan Hari Jadi Bayu (HARJAYU) Ke – 27 oleh Pemerintah dan masyarakat Desa Bayu Kecamatan Songgon Sabtu 27 April 2024. Budiharto Ketua Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (ASKAB) terpilih diundanghadirkan.

Budiharto hadir bersama beberapa Kepala Desa termasuk sejumlah Kepala Desa wilayah Kecamatan Songgon. Kedatangan Budiharto bersama rekan-rekanya disambut ramah oleh jajaran Pemerintah Desa Bayu, jajaran Ranting NU Desa Bayu dan tokoh masyarakat.

Bacaan Lainnya

Ir. Yulia Herlina Kepala Desa Bayu juga sejumlah Kepala Desa di wilayah Kecamatan Songgon, berterima kasih sekali atas kehadiran Budiharto Ketua ASKAB terpilih dan beberapa rekannya itu. Dalam obrolan bersama unsur Pemerintah Kecamatan Songgon sebelum acara dimulai, Budiharto mengapresiasi sekali kekompakan masyarakat Desa Bayu. Terutama soal antusiasnya masyarakat berpartisipasi memperingati hari jadi desanya.

Kata Budiharto, dalam acara HARJAYU Ke – 27 yang digelar oleh Pemerintah Desa berkolaborasi dengan Ranting NU menunjukkan betapa nyata sinergi antara Ulama’ dan Umaro’.

“Saya melihat dalam acara Ancak Sewu ini, selain antusias partisipasi masyakatnya yang luar biasa, juga sinergi yang bagus antara Ulama’ dan Umaro’. Tepat sekali kalau filosofi dari Ancak Sewu kata Bu Kades Bayu, adalah kebersamaan dan gotong royong. Bila ini terus diperkuat maka saya yakin Desa Bayu ke depan mendulang suskes kemajuan pembangunan di desanya”, ujar Budiharto.

Penyampaian Budiharto yang menarik adalah tahu-tahu mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi hendaknya memberikan perhatian khusus kepada Desa Bayu, ternyata ini alasannya.

“Saya berharap dan mendukung sekali bila kegiatan Ancak Sewu ini bisa masuk Banyuwangi Festival. Dan Pemerintah Daerah hendaknya memberikan perhatian khusus kepada Desa Bayu soal pembangunan fisik infrastrukturnya maupun kesejahteraan masyarakatnya. Desa Bayu bisa jadi wisata sejarah, yang dikenal dengan cerita perang Puputan Bayu dan Sayu Wiwit. Maka menurut saya gebyar peringatan Hari Jadi Banyuwangi, dikembalikan ke Desa Bayu. Selain memang pantas karena ada alur sejarah, juga bisa punya nilai ekonomi dengan permberdayaan masyarakat juga UMKM di wilayah Songgon khususnya warga Bayu melalui moment tersebut”, pungkasnya. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *