Kabaroposisi.net | Blora – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora melalui Bidang Cipta Karya menggelar sosialisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi Tahun 2025 di Desa Bogorejo, Kecamatan Bogorejo. Kegiatan ini bertujuan mempersiapkan penerima manfaat dan memastikan program berjalan lancar.
Kepala Bidang Cipta Karya DPUPR Blora, Firmansyah, menyatakan bahwa program DAK Sanitasi 2025 telah final dan siap direalisasikan.
“Sebanyak 12 desa di Blora menerima DAK Sanitasi ini, dengan 31 keluarga penerima manfaat (KPM) per desa. Anggaran sepenuhnya bersumber dari DAK, satu unit mendapatkan anggaran 13 juta, ” jelasnya, Selasa (10/6/2025).
Firmansyah juga mengimbau penerima bantuan untuk memanfaatkannya secara optimal. “Fasilitas ini harus digunakan dengan baik, dijaga, dan semoga warga lain yang belum mendapat kesempatan juga bisa menerima bantuan serupa di masa depan,” ujarnya.
Sedangkan Lilik Trilaksono Pendamping Kegiatan pembangunan Sanitasi dalam sosialisasi tersebut menyampaikan, upaya kita bersama untuk memperbaiki kesehatan, salah satunya terkait dengan proteksi pencemaran dari air limbah, air limbah yang dimaksud ya kita ketika sedang kebelakang (Buang Air Besar) dengan membangun sanitasi (jamban), ” ujarnya
” Artinya kalau di Bapak-Ibu nanti harus menyiapkan lahannya itu biliknya hanya 135 x 155 cm. Kami juga berharap bahwa kegiatan atau pembangunan ini semua di luar rumah. Ya berjarak kurang beberapa meter saja lah di rumah, ada sapictank, resapan, kloset leher angsa, grease trap ( tangkapan air limbah lemak)” ungkapnya
Lebih lanjut Lilik Trilaksono menegaskan Jadi Ibu-Ibu tidak usah menyiapkan lahan yang terlalu besar. Jadi ada bangunan biliknya, lalu ada bangunan sapi tanknya. Karena sanitasi yang dimaksud sanitasi layak khususnya untuk kegiatan air limbah ini, harus ada sapi tank atau penampung air kotornya itu. Yang kloset langsung masuk ke sapictank.
Dia menambahkan yang dari air abu-abu, hasil atau bekas cucian penjenengan, air mandi, korah Korah ( cuci piring/limbah air dapur ) penjenengan, masuknya nanti baru-baru di grease trap Tujuannya untuk menangkap sisa-sisa limbah, setelah dari gas trap, nanti masuk ke resapan imbuhnya
Sementara itu, Kepala Desa Bogorejo, Farid Aang Mualifi, menyampaikan apresiasi atas terpilihnya desanya sebagai penerima program.
“Awalnya diajukan 60 KPM, namun setelah revisi, disetujui 31 KPM. Kami berkomitmen mendukung sinergi antara Tim Fasilitator Lapangan (TFL), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), dan penerima manfaat agar pembangunan Sanimas berhasil,” kata Farid.
Ia menambahkan, bagi warga yang belum tercover tahun ini, pemerintah desa akan mengupayakan bantuan melalui aspirasi atau dana desa dalam Musyawarah Desa (Musdes) perubahan.
Program DAK Sanitasi 2025 diharapkan dapat meningkatkan akses sanitasi sehat sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor infrastruktur dasar Kabupaten Blora. (GaS)