Inilah Tanggapan Iwan Rudiyanto, Terkait Surat Kades Suberagung Ke Gubernur

Kabaroposisi.net (Banyuwangi)

Viral kabar terkait Kepala Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi kepada Gubernur Jawa Timur yang meminta pencabutan IUP PT Bumi Suksesindo (BSI). Yang lebih dikenali oleh khalayak Tambang Emas Tumpang Pitu. Menuai tanggapan dari publik salah satunya Iwan Rudiyanto yang mengaku warga negara peduli rakyat Banyuwangi itu. Saat ditemui awak media Iwan Rudiyanto menyampaikan tanggapan yang kurang lebihnya sebagai berikut :

“Apa yang dilakukan Kades Sumberagung itu tidak salah ketika itu memang aspirasi warganya. Karena kondisi di bawah (masyarakat) kan memang Kepala Desa lah yang lebih tahu. Akhir – akhir ini masalah kan sering muncul di masyarakat berkaitan dengan aktifitas penambangan. Seperti pengeboman lokasi dan belum lagi sebentar lagi akan memasuki musim penghujan yang sudah menjadi masalah klasik semenjak adanya aktifitas penambangan. Kasat mata masalah itu timbul karena terjadi pergeseran pola tambang dari “underground mining” ke “open pit mining”. Nah….langkah yang dilakukan Kades Sumberagung mudah – mudahan Pemkab bijak menyikapinya mengingat posisi Kades yang sangat dilematis saat ini. Satu sisi dia adalah sebagai “orang tuanya” orang banyak, disisi lain sebagai pembantu pelaksana administrasi pemerintahan ditingkat Desa”, ungkapnya.

Lanjut Iwan Rudiyanto, “Di Tumpang Pitu aja sudah dilakukan kegiatan pertambangan dengan berbagai dinamika penolakannya. Kenapa harus ekspansi ke Salakan..?, sementara banyak agreement korporasi yang belum direalisasikan. Seperti yang menjadi tuntutan masyarakat Sumberagung beberapa hari lalu yang tanpa dihadiri oleh BSI selaku pemegang ijin usaha pertambangan di Tumpang Pitu. Contoh tuntutan yang diajukan masyarakat adalah fasum diantaranya, tempat ibadah, rumah sakit dan gedung sekolah”, paparnya.

Ketika ditanya apa yang memotivasi dirinya menanggapi tindakan Kepala Desa Sumberagung ?

“Yaa..yang pertama saya sebagai warga negara dan warga Banyuwangi tentunya berhak dan wajib hukumnya ikut peduli terhadap nasib masyarakat Banyuwangi. Terutama nasib saudara – saudara kita yang ada di sekitar lokasi tambang. Yang ke dua diakui atau tidak saya bagian dari pelaku sejarah sejak awal bagaimana di Tumpang Pitu akan dilakukan aktivitas tambang, sedikit banyak saya tahu lah bagaimana – bagaimananya itu”, pungkasnya. (rh35/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *