Rasisme AS Dikutuk, Dunia Melawan Populisme Kanan 

Meluasnya gerakan itu merupakan bukti bahwa dunia kini sedang bergerak melawan populisme sayap kanan radikal yang kerap mengusung rasialisme

KABAROPOSISI.NET | Jakarta, – Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menanggapi gerakan demonstrasi memprotes rasialisme di Amerika Serikat (AS) yang telah menjalar ke berbagai negara di dunia.

Budiman menyatakan, meluasnya gerakan itu merupakan bukti bahwa dunia kini sedang bergerak melawan populisme sayap kanan radikal, yang kerap mengusung rasialisme.

Bacaan Lainnya

“Jadi gerakan menjalar ke dunia. Ini di Selandia Baru. Katanya di Brazil juga sudah bergerak. Arus balik dunia melawan Populisme Sayap Kanan Radikal. Dari ‘I Have a Dream’ ke #ICantBreathe,” ujar Budiman di akun Twitternya, baru-baru ini.

Budiman melanjutkan, melihat footage demo antirasisme di Beverly Hills, dirinya berkeyakinan bahwa antirasisme adalah sentimen lintas kelas sosial.

Aktivis anti Orde Baru ini bahkan menegaskan, antirasisme adalah spirit kemanusiaan.

Ilustrasi. Unjuk rasa sebagai protes atas tewasnya Goerge Floyd.

Budiman pun menjelaskan, bahwa dalam sejarah AS pernah terjadi Perang Saudara yang membelah negara itu menjadi 2 kubu. Perang Saudara itu dipicu isu perbudakan pada penduduk kulit hitam.

Selain itu, ada juga dalam jangka lama gerakan rasis terorganisir yang besar yakni Ku Klux Klan. Dan ada pula perlawanan terhadap rasisme secara damai (Civil Rights Movement) dan keras (Black Panther).

“Jadi, (rasisme di AS) memang laten,” ujar Budiman.

Seperti diketahui, unjuk rasa sebagai protes atas tewasnya Goerge Floyd karena diinjak lehernya oleh polisi merembet ke seluruh AS.

Protes dan kerusuhan dilaporkan telah terjadi setidaknya 48 kota. Dan terakhir gerakan protes tersebut telah mencapai gerbang Gedung Putih sejak kematian Floyd di Minneapolis.

Bahkan, unjuk rasa itu telah melebar ke berbagai negara diluar AS seperti Inggris, Jerman, Kanada, dan Selandia Baru. (red)

Pos terkait