Tradisi Ider Bumi Dalam Rangka Bersih Dusun, Ala Masyarakat Wijenan Lor

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Seperti tahun-tahun sebelumnya setiap Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Dusun Wijenan Lor Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Mengadakan kegiatan tradisi relegi yang disebut dengan istilah “Ider Bumi”. Sebagaimana dikutip dari beberapa sumber, istilah “Ider” berarti keliling, dan “Bumi” adalah tempat di mana kita berpijak/bertempat tinggal.

Seperti halnya pada Rabu 10/4/2024 ( 1 Syawal 1445 H ), hari raya Idul Fitri hari pertama, setelah sholat Magrib berjamaa’ah, membaca Tahlil yang diawali dengan bacaan Al Qur’an surat Yasin. Setelahnya masyarakat Wijenan Lor dimulai dari halaman Masjid, kelilingi lingkungan Dusun sembari membaca kalimat “Tasbih” (subhanallah walhamdulillah wala ilaa ha’illallahu wallahu Akbar) di sepenjang perjalanan.

Bacaan Lainnya

Sebagai pemandu ritual tradisi “Ider Bumi” adalah tokoh agama setempat dalam hal ini adalah Ketua Takmir Masjid Baiturrohman Ustad Mangsur. Pada setiap pojok lingkungan di empat arah mata angin Timur, Selatan, Barat, dan Utara berhenti mengumandangkan Adzan bersama-sama dilanjut dengan berdoa meminta keselamatan dan dijauhkan dari balak (mara bahaya).

Konon cerita yang diyakini oleh masyarakat setempat, asal muasal adanya tradisi “Ider Bumi”, dahulu pernah terjadi pagebluk, susah pangan dan wabah penyakit. Sehingga untuk mengatasi permasalahan di luar jangkauan pemikiran manusia itu. Tokoh agama atau orang yang dituakan di jamannya, mengajak masyarakat untuk memohon kepada sang Kholiq Allah Swt pencipta alam semesta, dengan cara melakukan “Ider Bumi”. (r35).

Pos terkait