Kediri kabaroposisi.net, _ Ikatan Pemuda Kediri (IPK) melakukan aksi damai tolak kenaikan LPG 3 kg di depan balai kota Kediri. Jum,at 24/01/2020.
Alasan pemerintah untuk mencabut subsidi dikarenakan tidak tepat sasaran dan penghematan serta memberikan kompensasi langsung berupa uang kepada masyarakat miskin sesuai data pemerintah adalah tidak tepat, kebijakan tersebut akan menambah masalah baru.
Data yang masih tidak akurat ditambah pengawasan yang masih lemah menjadikan kebijakan yang salah arah.
Perekonomian masyarakat menengah ke bawah sangat bergantung dan ditentukan dengan keberadaan gas epiji bersubsidi. Kenaikan harga gas LPG 3 kg akan menyengsarakan kehidupan rakyat dan memicu kenaikan harga-harga lainnya.
Sebagai perwakilan generasi pemuda, ketua umum Ikatan Pemuda Kediri (IPK) Tomi ariwibowo bersama aktivis Kediri menolak keras atas wacana pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat miskin dan pelaku usaha UMKM/IKM, pedagang bakso, nasi goreng dan sebagainya yang menggantungkan kehidupan sehari hari dan kondisi kegiatan usaha dengan penggunaan gas elpiji 3 kilogram/pungkasnya, kepada Kabaroposisi.net
Ikatan Pemuda Kediri (IPK) mendesak Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral agar membatalkan rencana pencabutan subsidi gas LPG 3 kilogram yang menyebabkan kenaikan harga dan membebani masyarakat miskin.
Dampak kenaikan akan sangat luar biasa dirasakan khususnya bagi para pelaku usaha kuliner, apalagi yang baru merintis usaha tersebut. Setelah 1 jam melakukan orasi di depan balaikota segenap perwakilan pengunjuk rasa di izinkan untuk menemui walikota Kediri yang di wakilkan stapnya.
Enny Enbarjati selaku stap walikota Kediri menyampaikan pemerintah kota Kediri akan menampung semua aspirasi dan akan di sampaikan ke pemerintah pusat. (uli)