BLORA Kabaroposisi.net, _ Komisi D DPRD kabupaten Blora tidak hanya menunggu usulan dari bawah tetapi langsung turun ke bawah untuk mendengar serta lihat langsung keadaan dilokasi, hari ini 3/03/2020 wilayah kecamatan Banjarejo yang dituju oleh Dewan Komisi D.
Lokasi pertama mereka tuju Sekolah Dasar Negeri 3 Banjarejo, para pengajar disekolah tersebut terkejut karena disidak langsung, salah satu pengajar memberitahu kalau kasek berada diluar sekolah ada undangan pertemuan di gedung NU kecamatan banjarejo.
Sukarji Kasek SDN 3 Banjarejo, ” ruang kelompok belajar yang disebelah timur kurang layak banyak tembok yang mengelupas serta tiang penyangga masih dari kayu dan udah mulai keropos, pernah tahun 2017 kami ajukan untuk dibangun sampai sekarang belum dapat,” terangnya.
” Terakhir dibangun pada tahun 2009 sampai sekarang belum ada lagi rehab ruang kelompok belajar,” ujarnya
Komisi D (Bidang Kesejahteraan Rakyat), Jariman (Ketua/fraksi PPP), Achlif Nugroho Widi Utomo (anggota/fraksi PPP), Irma Isdiana (Wakil Ketua/fraksi Partai Nasdem), Mutohar (Sekretaris/fraksi Partai Golkar), Siti Rochmah Yuni Astuti (anggota/fraksi Partai Nasdem), Mujoko (anggota/fraksi PDI Perjuangan), Anif Mahmudi (anggota/fraksi PDI Perjuangan), dan Ketut Kunarwo (anggota/ fraksi PKB). Ini melakukan sidak di tiga titik SDN 3, SMP N 1, Puskesmas di wilayah kecamatan Banjarejo.
Achlif Nugroho Widi Utomo dari PPP dalam wawancara dengan awak media mengatakan ,” Kami turun ke bawah ini bisa memberikan kesempatan kepada Dewan perdapil bisa memberikan aspirasinya dan dapat menjadi inspirasi serta memberikan semangat ke siswa siswa”, terangnya.
Dia menambah kegiatan ini menyerap aspirasi langsung dari bawah dan ini disekolah ternyata disini ada kami anggap prioritas dan perlu gedung dan pagar sekolah untuk di anggarkan diusahakan bisa masuk perubahaan tahun ini.
Kedatangan rombangan ini diterima pihak sekolah, berbeda dengan SMPN 1 Banjarejo masalah dihadapi disampaikan langsung kepala sekolah kepada rombangan Dewan Komisi D disampaikan sekolah ini dekat dengan area persawahan terkendala tanah gerak serta air ketika hujan tidak segera hilang membuat gedung cepat retak atau amblas.
Sementara itu puskesmas Banjarejo terkendala sertifikasi tanah, tanah belum bersertifikat karena pemiliknya memberikan hak pakai pemiliknya sudah meninggal.
dr Mardiyah Hayati kepala UPTD Puskesmas Banjarejo, ” berharap pemerintah dapat membantu masalah ini, ” bebernya.
Jariman salah satu Dewan dari PPP dalam rombongan ini, ” berkoordinasi dulu dengan desa agar jelas asal usulnya dan siapa keluarga dekat pemilik itu nanti bisa dicari solusinya, ” jelasnya
Sidak komisi D DPRD Blora dilakukan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjarejo. (guntur)
