Stunting Masih Menjadi Tantangan Dalam Mewujudkan Generasi Emas

KABAROPOSISI.NET|Jombang, – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional Ke 29 tahun 2022 dengan Pencanangan Zero Stunting di Kabupaten Jombang dibuka oleh Bupati Jombang.

Dihadiri oleh Kepala DPPKB-PPPA dr. Pudji Umbaran, Kepala Bappeda Danang Praptoko, Kepala DLH Miftahul Ulum dan Kepala Disdagrin Hari Oetomo. Bertempat di ruang Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang. Rabu (29/6/2022)

Bacaan Lainnya

Bupati Jombang Hj.Mundjidah Wahab menyampaikan, kegiatannya langsung menyentuh masyarakat supaya lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasan, sehingga komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

Permasalahan stunting masih menjadi tantangan dalam mewujudkan generasi emas di tahun 2045. Percepatan penurunan stunting memerlukan cara baru yang lebih kolaboratif dan berkesinambungan, dari hulu hingga hilir.

“Membekali para calon pengantin menjadi hal yang penting. Stunting bisa dicegah dengan cara menyiapkan calon keluarga secara tepat, keluarga diajak sadar stunting sejak dini. Semoga menurunkan prevalensi stunting secara radikal dari 26,2 persen pada 2019 menjadi 14 persen pada 2024 mendatang dan benar-benar menghilangkan stunting baru (zero stunting) mulai tahun 2022,” harapnya.

Kepada segenap pemangku kepentingan di Kabupaten Jombang, supaya memastikan diri siap berkolaborasi menjemput era baru tanpa stunting dengan bekerja tim secara efektif. Untuk itu, Bappeda harus mengawal kondisi, perencanaan program, pelaksanaan, dan evaluasi penanganan stunting bersama belasan organisasi perangkat daerah yang membidangi 11 urusan terkait untuk bersama-sama bersinergi melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Jombang.

Sementara itu, Kepala Dinas PPKB-PPPA dr. Pudji Umbaran menyampaikan
Hari Keluarga Nasional 2022 yang jatuh pada 29 Juni harus dijadikan motor pendorong percepatan pencegahan stunting di Indonesia. Harkanas harus dimanfaatkan untuk mendorong optimalisasi fungsi keluarga di Indonesia. Khususnya dalam upaya penurunan stunting di kabupaten Jombang.

Keluarga merupakan benteng utama dalam upaya pencegahan stunting pada setiap fase kehidupan. Mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, menikah, hamil, dan seterusnya. Setiap keluarga juga harus memahami pentingnya menjaga tumbuh kembang

“Peran keluarga pun sangat penting di fase ini. Mulai dari asupan nutrisi yang baik untuk ibu hamil, selanjutnya ASI eksklusif, MPASI, hingga pola pengasuhan yang baik. Untuk itu, program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) untuk mewujudkan zero stunting sebagai upaya mendukung kecepatan menurunkan usaha kehidupan, pungkasnya.(sap)

Pos terkait