Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Korea Selatan – 7 Februari 2025, Tim Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) berangkat ke Korea Selatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan Global Lifestyle 4.0 Makeathon 2024, yang diselenggarakan mulai tanggal 2 Februari 2025 sampai tanggal 9 Februari 2025 di Busan dan Sacheon Si,
Kegiatan inti dilaksanakan di KB Ingenium Sacheon Training Center, Sacheon-si, Gyeonsangnam-do, Korea Selatan. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian Beyond Engineering Education (BEE) Project. Salah satunya adalah Creativity Station, dimana tahun 2024 diselenggaran di Poliwangi.
Tahun 2025, adalah kedua kalinya Poliwangi berpartisipasi dalam Project BEE. Tim Poliwangi yang berangkat ke Korea Selatan mengikuti kegiatan tersebut diantaranya, Ir. Wahyu Naris Wari,S .T., M.T. Sebagai Project Manager yang nantinya juga sebagai evaluator bersama 6 evaluator lain dari Korea maupun Indonesia. Ir. Wahyu Naris Wari, S.T.,.T juga merupakan Ketua Jurusan Teknik Sipil.
Berikut Rezha Ajwa Putri Alvianti mahasiswa jurusan Bisnis dan Informatika yang merupakan participant Poliwangi yang menjadi first winner pada Creativity Station 2024, dan Helga Aka Wibistara dari Jurusan Bisnis dan Informatika yang juga memiliki pengalaman untuk mengikuti kegiatan ICS international 2024.
Sebelumnya, pada tahun 2019 Tim Poliwangi juga berpartisipasi dengan BEE project dalam kegiatan E2FESTA (Engineering Education Festa) 2019 di Busan, Korea Selatan. Terdapat 4 mahasiswa yang berpartisipasi, diantaranya 2 mahasiswa dari Jurusan Teknik sipil, 1 orang dari Jurusan Teknik Mesin dan 1 orang dari Teknologi Pengolahan Hasil Ternak, didampingi oleh Project manager Wahyu Naris Wari, dan Direktur Poliwangi saat itu yaitu Bapak Alm. Son Kuswadi.
Project BEE adalah program yang menekankan pada pembelajaran inovatif dengan pemikiran kreatif, metode pemecahan masalah dan keterampilan komunikasi dalam lingkungan global dari berbagai multidisiplin ilmu. Bertujuan untuk mendidik siswa yang bertanggung jawab secara global yang dapat menawarkan solusi berkelanjutan dan tepat terhadap masalah yang dihadapi oleh masyarakat dunia.
Mereka memiliki beberapa program diantaranya Creativity Station, Smile Project, BEE Internship, BEE happy Project, Engineering Service Committee, Dynamic Island dan juga Makeathon. Semua program menggunakan metode pembelajaran capstone design, berbasis engineering service learning. Sesuai visi Project BEE, komite internasional akan bertindak sebagai event organizer dari Community Service Hub Center.
‘Lifestyle 4.0 Makeathon’ merupakan program kolaborasi mahasiswa global dalam pengembangan teknologi dan solusi yang merepresentasi future modern living. Terdapat 14 tim yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, dengan jumlah mahasiswa 3 orang per tim, sehingga total terdapat 49 mahasiswa yang tergabung dari korea maupun Indonesia. Dari 42 mahasiswa, 5 mahasiswa dari Indonesia yaitu 2 dari Poliwangi dan 3 dari Telkom University, dan sisanya 39 mahasiswa dari Korea.
Kegiatan ini sudah dimulai sebelumnya secara online pada Desember 2024. Dimulai dengan koordinasi secara online yaitu pre educational pada Desember 2024. Mahasiswa dari Indonesia diberikan perangkat pembelajaran yang dikirim langsung dari Korea ke Indonesia. Kemudian dilakukan pembentukan tim secara online oleh Committee of Korea. Pada bulan Januari 2025 mahasiswa mulai melakukan koordinsi dengan timnya dan membuat perencanaan untuk project tim mereka yang terdiri dari gabungan mahasiswa Indonesia dan Korea.
“Hari pertama tim diajak roundtrip di Pusan National University (PNU), melihat berbagai laboratorium yang ada di PNU Reasearch Center. Terdiri dari berbagai workshop dari multidispilin ilmu, ada mesin 3D Printing, CNC, Workshop Kayu, dan lain sebagainya. Kami juga diajak untuk melihat co-working space dengan nama V space yang mana merupakan tempat mereka mengerjakan project kolaborasi bersama industri, di depan ruangan terpampang list industri yang sedang kolaborasi”, ungkap Naris saat mendampingi tim Poliwangi.
Pada kesempatan yang sama Naris mengunjungi kantor Prof. Young Bong Seo untuk berdiskusi terkait pelaksanaan Creativity Station 2025. Mengingat pemangkasan anggaran dari pihak Korea sejak pandemi Covid 19, Prof Seo tidak bisa berkunjung ke Indonesia untuk survei lokasi. Sehingga beliau mempercayakan kepada tim yang ada di Indonesia untuk melakukannya. (*).
Sumber info :
HUMAS Poliwamgi