Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Disinyalir kerap terjadi kecelakaan menimpa pengguna jalan di jalur raya akses pendidikan SMP Negeri 1 Singojuruh. Tokoh masyarakat setempat peduli dan berinisiatif untuk pasang portal Selasa 14 Oktober 2025, dengan harapan bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Sebagaimana disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat Desa Singojuruh, bahwa di jalur raya tepatnya di sekitar pintu masuk menuju SMP Negeri 1 Singojuruh, kerap terjadi kecelakaan. Terlebih pada saat pagi hari ratusan siswa SMP Negeri 1 Singojuruh hendak masuk sekolah dan sebaliknya saat jam pulang sekolah. Jalan jadi padat kendaraan umum juga anak sekolah butuh pengendalian ekstra.
Pemasangan portal oleh tokoh masyarakat dikawal oleh Staf dan Pol PP Kecamatan juga Kepala Desa Singojuruh. Fakih Usman mengatakan bahwa pemasangan portal tersebut sudah dilakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Pemerintah setempat. Dan portal yang dipasang ukurannya mengacu pada standar yang direkomendasikan oleh Dinas terkait.
“Dengan adanya portal ini setidaknya ketika pengguna jalan melintas di sekitar pintu keluar masuk anak sekolah bisa mengurangi kecepatannya. Sehingga karena kehati-hatiannya kecelakaan insyaallah bisa dihindari”, tuturnya.
Lilik Subekti selaku Kepala SMP Negeri 1 Singojuruh melalui media menyampaikan ucapan terima kasih kepada tokoh masyarakat Desa Singojuruh. Yang telah peduli akan keselamatan anak-anak didiknya juga masyarakat umum pengguna jalan.
“Yang jelas kami pihak sekolah merasa sangat diperhatikan oleh masyarakat, terima kasih atas kepeduliannya terhadap kenyamanan dan keselamatan anak-anak kami. Insyaallah dalam waktu dekat kami akan buat rambu-rambu garis sebra untuk penyebrangan siswa keluar masuk sekolah. Apalagi ketika anak-anak keluar dan menuju jalan raya, baik dari sisi utara maupun selatan tidak kelihatan”, ucapnya.
Melalui kesempatan ini Kasek SMP Negeri 1 Singojuruh Lilik Subekti curhat keinginan sekolah yang sampai saat ini belum kesampaian. Yaitu pelebaran jalan akses keluar masuk siswa dari dan ke sekolah, yang kondisinya sempit dan bukan hak milik sekolah.
“Keinginan kami yang sampai sekarang belum terpenuhi adalah pelebaran jalan keluar masuk siswa, jalan yang ada sempit apalagi ada kendaraan warga parkir di jalan itu. Kami pun tidak berani menegur berlebihan karena memang akses jalan itu bukan milik sekolah. Kami sudah ajukan proposal untuk pelebaran jalan, bahkan sudah ada petugas dari BPKAD tinjau lokasi. Hanya saja sampai sekarang masih belum ada tindak lanjut, dan kami sangat berharap sekali pelebaran jalan ini terwujud”, ungkapnya penuh harap.
Ketika ditanya apakah kira-kira pemilik tanah di jalur akses masuk sekolah bersedia dibeli tanahnya untuk pelebaran jalan. Disampaikan bahwa pihak sekolah sudah bangun komunikasi dengan pemilik tanah, dan hasilnya yang bersangkutan bersedia melepas tanahnya untuk pelebaran jalan tersebut. (r35).






